Rabu, 28 Oktober 2015

Pengeluaran tahunan

Bulan oktober adalah bulan pembayaran pengeluaran tahunan untuk keluarga Amri, tabungan sedari pasca lebaran sebagian besar masuk kesini.
1. Pajak Mobil
 Pajak mobil ini dibayar di Perawang,  dekat Siak sana, jauh. Sekitar awal 2010 kami medaftarkan KTP kesana. Sekeluarga nginep di wisma Minas agar bisa pagi-pagi berangkat ke Perawang. Dan sekalian juga bikin SIM saya yang ternyata sudah mati dari bulan Mei kemarin. Bikin baru lagi lebih ribet ketimbang perpanjangan.
Wisma Kenanga buat Numpang nginep

2. Pajak Motor dan balik nama
Ini masih belum selesai karena bbrp hal yang sungguh bikin riweh. 2009 lalu suami pinjam KTP temennya buat beli motor, nah skrg harus dibaliknama.
3. Asuransi Mobil
Perpanjangan asuransi yang sama dengan tahun sebelumnya, namun ganti agen sehingga bisa lebih murah 3 juta dari tahun lalu.
4. Servis berkala mobil
Mahal. titik. Untungnya usia mobil setahun kurang dikit, jadi jasa servis free.
Adek Malia di playground SKA Mall, ketimbang nunggu servis mobil mending jalan-jalan ke Mall

5. Asuransi jiwa suami
Murah karena termlife.
6. Asuransi rumah
Buat rumah yang di Jagakarsa.
7. Saya bikin sim
Fotonya kurang kece.

Udah sih itu aja, abis ini tabungan bisa dikumpul (harusnya).

Jumat, 04 September 2015

Wisata ke Dumai Riau, Ngapain aja?

Dumai? Dimana ya? pertanyaan yang persis saya tanyakan kepada teman kuliah saya di Fasilkom dulu. Ada beberapa teman yang berasal dari daerah ini. Kebanyakan mereka menjawab Riau. Saya tanya lagi, sebelah mananya? sekitar 5 jam dari Pekanbaru. Saya tidak lanjutkan lagi ngulik mengenai Dumai, karena Pekanbaru saja saya gak kepikiran kesitu apalagi Dumai. Sekitar 7 tahun kemudian, nasib *eaaa, membawa saya dan keluarga untuk domisili di kota minyak ini.
Jalan-jalan ke Dumai bagi orang yang belum pernah berkunjung mungkin bisa jadi alternatif pilihan untuk mengisi waktu dan refreshing, atau bagi yang ingin menyebrang ke Malaka, ada waktu lebih bisa jalan-jalan sebentar di Kota Dumai. Sudah setahun lalu saya meninggalkan Dumai dan berdomisili di Duri. Alhamdulillah 2 Tahun di Dumai, sebelumnya 3 tahun di Minas, masih betah menemani pak Suami merantau mencari nafkah. Mangan ora mangan sing penting kumpul begitu slogan jawa yang melekat kental di budaya saya dan pak Suami. Jauh-jauh dari suami mana lah saya kuat, kangennya itu lho...

Secara umum menurut saya pribadi menikmati Dumai cukup satu hari, karena kotanya yang kecil dan jarak antar lokasi dekat. Sebaiknya menggunakan kendaraan pribadi, motor atau mobil, karena angkutan umumnya belum reliabel segi kenyamanan dan jumlahnya.
  1. Makan nasi kapau Pulai. Begitu sampai Dumai pasti lapar karena jarak yang lumayan dari kota sebelahnya, sebaiknya jangan melewatkan waktu makan siang, karena sayang sekali kalau tidak mampir di warung nasi Kapau Pulai. Terletak di perempatan arah terminal Klakap dan arah pasar Dock. Berbagai pilihan lauk pauk tersedia disana, harganya juga stabil seperti warung nasi pada umumnya. Favorit saya sih ikan sungai goreng dan ikan patin bumbu kuning.
  2. Minum Kelapa muda di pinggir pantai Puak. Lanjutkan perjalanan ke arah barat menuju daerah Industri Pelintung, akan menemukan pertigaan kecil ke arah pinggir pantai, orang lokal biasa menyebut pantai Puak. Bukan pantai berpasir, namun bibir pantai berbatu seperti di Ancol, Jakarta. Disana kita bisa berhenti di tempat makan, seperti gubug dari kayu, bisa memesan makan maupun hanya sekedar minum. Es kelapa muda sudah cukup melegakan panasnya Dumai. Harganya juga terjangkau, sekitar 10-15 ribu saja perbutir.
    Queena dan mbaknya Malia, yang sedang bonding sebelum adeknya lahir beberapa hari lagi ;) #foto2tahunyanglalu

  3.  Makan Durian di Pinggir jalan Pelintung, pulang bersantai menikmati semilir angin pinggir laut, mampir sebentar di Jalan arah balik yang sama untuk menikmati durian lokal, yang hampir tiap tahun ada. rasanya tidak kalah dengan durian dari daerah lain. Harganya sekitar 30ribu perbutir untuk ukuran besar, atau jika beruntung dan pandai menawar akan dapet lebih murah dari itu.
  4. Makan seafood di Jalan Ombak. Saat malam tiba, jangan lupa untuk mencicipi aneka seafood di jalan Ombak. Bagi yang tidak suka seafood, masih banyak makanan lain tersedia disana. Mulai dari sate padang atau nasi goreng khas jajanan malam.
  5. Masuk camp Chevron Dumai. Bagi yang memiliki relasi orang Chevron bisa minta ditemani untuk masuk di Camp Chevron Dumai. Terdapat kompleks tempat tinggal keluarga pegawai yang bekerja di perusahaan tersebut. Gaya penataan kompleks perumahan dan fasilitas yang digunakan untuk menunjang para penghuni menggunakan gaya penataan Amerika tahun 70an yang sudah dibuat sedikit lebih modern.
    Mas Bagus dan keluarga waktu berkunjung saat saya melahirkan Malia
  6. Saatnya menyebrang ke negara sebelah. Nah, sudah saatnya menyebrang ke Malaka menggunakan kapal feri dari Dumai, biasanya feri ke Malaka satu kali sehari sekitar pukul 10 pagi. Dalam waktu 2 jam saja, kita sudah sampai negara sebelah. 
    saya dan pak Suami, dari Famosa kita bisa lihat menara Tamingsari dan laut Malaka, jalankaki saja bisa, saya hamil 2 bulan waktu itu
Sebenarnya banyak juga wisata lainnya, tapi secara umum keenam hal diatas yang banyak dilakukan orang-orang yang datang berkunjung atau sekedar melintas.


salam,
Tiara
2012-2014 tinggal di kompleks perumahan Chevron Dumai

Rabu, 02 September 2015

tentang Rumah Baru

Mau cerita singkat mengenai pencarian rumah idaman(InsyaAllah) sekitar 2-3 bulan yang lalu. Alhamdulillah diberi kesempatan merasakan lika-liku mencari rumah lagi. Kalau dulu rumah pertama, saya dan pak Suami pasrah bongkokan kepada mas Bagus, bahkan posisi rumah disebelah mana juga manut saja, dan Alhamdulillah sangat strategis, ditengah komplek madep mushola dan taman. Belum ngrasain tinggal disitu wis dikontrak orang, rapopo, sing penting ulih duit sewone *aseek.
rumah Felicity, lovely banget juga kan?
Untuk rumah yang sekarang, pencariannya gak kalah nguras tenaga karena eh karena kami ingin properti kali ini menjadi properti yang layak dipertimbangkan *eh cie. Setelah Oktober tahun lalu, kabeh tabungan habis buat tukar tambah mobil, berhubung avanza tercinta sudah 4,5 tahun menemani dan standar mobil layak pakai kan 5 tahun ya, abis itu suka rewel perawatannya. Happy banget karena lebih adem di dalem, lebih nyaman yang bikin manyun cuman mahalnya asuransi sama pajaknya aja, soal bensin sih saya dan pak Suami tidak lagi menggunakan bahan bakar bersubsidi. Iyes ngaku, mobil sejuta umat pakai setengah-setengah, kalo lagi bokek kami antri di deretan premium. Kali ini insyaf demi Indonesia yang lebih baik. Ayo Kerja..

modus pengen tampil di blog

Kok ngalor ngidul sih ya, jadi tahun ini pak Suami dapet pinjaman tanpa bunga dari kantor. Awalnya bingung cari dimana propertinya, sempet terpikir kosan di Cikarang, kosan dan/atau ruko di Wonosobo, atau kosan di Jombang, atau kosan di Depok, akhirnya setelah berpikir lebih dalam dengan berbagai argumen antara saya dan pak Suami, kami sepakat milihnya di Jagakarsa, Jaksel. Alasannya sih simpel, pertama karena Jagakarsa itu di Jakarta, bukan depok (rumah pertama di Depok), kedua mungkin cuma ini lokasi Jakarta yang (agak) kami kenal, karena ada mas Bagus dan mbak Phia yang tinggal di daerah situ.

Wis lah ya, mantep Jagakarsa/Kebagusan, caranya kami lihat di listing properti internet, ada kali 100 rumah yang ditawarkan. ditelponin satu persatu, mengerucut jadi sekitar 40an yang layak survey. Dari 40 an itu, kita survey sekitar 20 kali ya yang betul-betul masuk rumah dan kawasan serta nego harga. Ada satu rumah yang saya naksir berat tapi harganya macam rumah sawangan kali 4 pas, gak bisa goyang *Jiah yang di Sawangan aja kpr 15 tahun xixixixi...

Alhamdulillah waktu survey rumah, ibuk dan bapak mau diajak ke Jakarta, minta support mental lah ceritanya. Sebelum mulai lihat lokasi, paginya ibuk bangunin jam 3 pagi, "nduk, tahajud dulu minta sama Gusti Allah agar diparingi kemudahan ale golek omah", bangun semangat "nggih bu!". Setelah survey, kesana kemari mencari alamat, namun yang kutemui bukan dirinya sayang.... lha kok ya Doa ibu ituh memang paling mujarab, rumah yang cocok itu ya yang kunjungan pertama. Awalnya saya sih enggak begitulah, ya secara harganya bok, tiga kali lipat rumah Sawangan, sedangkan pinjaman kantor cuman 2 kali lipat. dari mana bayar sisanya..oh uh oh, namun pak Suami gak goyang pilihannya, wis maunya yang onoh ya yang onoh. Pikir-pikir lagi semaleman yo wis, kita pakai segala kekuatan finansial, dana darurat pinjem sik rapopo, duit buat nglunasi haji yang bahkan belum cukup nominalnya ikut disandingkan, opo maneh yo, pokoknya dicukupke mengko kita hidup ngirit lagih dari nol, macam pernah berboros ria ajah yah...(biasanya juga irit)

foto malem-malem dari depan rumah *mobil punya mas Bagus

foto siang-siang

Selalu minta doa orangtua, agar rumah tersebut barokah, bermanfaat untuk kebaikan, awet, harganya naik terus, *ihik. PR nya sekarang nyari asuransi rumah yang bonafit dan murah tentu saja.

foto ruang tamu dan meja makan, difoto saat baru aja booking fee

pojok-pojok yang nambah bikin tresno

iyes, belinya full furnish jadi dapet ini semua




Trus apalagi sekarang? ya balik Duri, anak2 sekolah, suami kerja, saya ngebabu *eh. Nabung buat balikin dana darurat yang terpakai, buat balikin tabungan pelunasan haji. Kurusin badan, olahraga (ini sih tugas saya). 
jiah ini katanya mau nabung malah blonjo onlenshop 

 Tiara
ditulis pas anak-anak ngaji ke masjid dianter pak Suami





Sabtu, 22 Agustus 2015

Five Frugal Things

Lima gaya hidup hemat yang saya terapkan hari ini, iyes ini postingan bahasa indonesia cuman judulnya saja yang bahasa enggress. Ketimbang mati suri, marilah kita bangkitkan lagi blognya.
dan inilah gaya hidup hemat hari ini:
  1. Gak ke Mall hari ini, lebih milih belanja ke pasar. Becek, panas, dan bau sih iya, tapi lebih muree ketimbang supermatket dan gak banyak snack atau jajanan yang bisa dibeli. Kebiasaan kami setiap sabtu ke supermarket beli segala macam yang di"rasa" perlu. Jagi gak ada tuh belanja bulanan yang ada belanja mingguan, bokeknya bukan tiap akhir bulan tapi akhir minggu.
  2. Maskeran sendiri ketimbang ke salon atau klinik kecantikan. Pingin banget sih ke salon weekend ini sebagai bayaran noART sejak pulang lebaran. Melihat stok masker masih lumayan banyak, dan ini masker SK-duwa yang sayang kalo dilewatkan, maka maskeran dirumah "harusnya" gak kalah ciamiknya.
  3. Siapin botol air minum buat si kecil waktu lari sore, anak kecil kalo haus kan harus minum seketika itu juga, pastilah mampir ke swalayan buat beli minum. Nah kali ini, bawa botol minum dari rumah.
  4. Jajan nasi padang dibawa pulang ketimbang makan ditempatnya. Harganya selisih jauh yaa, kalo makan di warung yang mana semua lauk disajikan depan mata pastilah tergoda ngambil banyak lauk, kalo bawa pulang kan saklek satu lauk perorang (Ayah, Ibu, dan Q) untuk Adek M lauknya aja tanpa kuah pedas.
  5. Jajan Eskrim paddlepop ketimbang magnum. Iya jajan lagi, tapi paddlepop murah, lebih mending ketimbang magnum mini satu kotak as usual.   
Semoga kedepannya bisa makin menerapkan gaya hidup hamat dan sehat, Btw BB ibu sekarang masih dan selalu di angka 55-56 dan kemarin tes kolesterol diangka 183. Belum diet dan belum giat olahraga, namun konon katanya tanpa ART bisa bikin BB turun. Yuks mari kita lihat bulan depan.