Sayang, aku sangat merindukanmu.
Aku sangat mencintaimu...
Selasa, 27 Mei 2008
Merindukanmu...
Asmaradhana (tembang jawa, sudah di indonesiakan)
Pegangan orang berumah tangga,
Bukan harta dan penampilan,
Hanya kemantapan hati modalnya,
Jodoh digariskan sekali dalam seumur hidup,
Bila telah ditakdirkan,
Semua akan mudah dan lancar
Namun bila belum ditakdirkan,
Sangat sukar terlaksana,
Bahkan tak terbeli dengan harta.
Pegangan orang berumah tangga,
Bukan harta dan penampilan,
Hanya kemantapan hati modalnya,
Jodoh digariskan sekali dalam seumur hidup,
Bila telah ditakdirkan,
Semua akan mudah dan lancar
Namun bila belum ditakdirkan,
Sangat sukar terlaksana,
Bahkan tak terbeli dengan harta.
Jumat, 16 Mei 2008
biarlah 2 minggu ini
Berilah waktu, wahai Baginda, hamba hanya minta 2 minggu saja, tidak lebih...
Agar hamba bisa merenungi segala kesalahan hamba...
Segala rasa tak menyenangkan ini.....
Agar Baginda juga merasakan seperti apa yang hamba rasakan...
Sakit, pedih tentu saja Baginda...
Agar hamba bisa merenungi segala kesalahan hamba...
Segala rasa tak menyenangkan ini.....
Agar Baginda juga merasakan seperti apa yang hamba rasakan...
Sakit, pedih tentu saja Baginda...
Kamis, 15 Mei 2008
Malam malam panjang....
Kupandang istriku yang terbaring di sebelahku.
Senyum-nya pun selalu tersungging dalam tidurnya.
Dengan ihklas, dia memilihku sebagai pendamping hidupnya.
Aku cuma buruh tambang.
Dia tanggalkan semua gelar keningratannya.
Dia relakan masa mudanya.
Menjadi bintang yang selalu menerangi hidupku.
Menemaniku dalam rumah sederhana ini, yang dibeli dengan upahku yang dia kumpulkan tiap harinya.
Bahkan, kadang orang tidak percaya, hanya dengan upah Rp. 70.000,00 perhari kami bisa membeli rumah di enam bulan perkawinan kami.
Sungguh hebat Istriku ini mengatur kehidupan kami.
Membantu keluargaku yang miskin, sampai menyemangati adiku yang masih sekolah.
Meski kadang aku tak tega, ketika sinar mentari membakar pipinya saat berjalan ke depan perumahan.
Malam malam panjang seprti ini, aku hanya bisa berdoa, semoga Allah bisa membalas kebaikan-nya.
Senyum-nya pun selalu tersungging dalam tidurnya.
Dengan ihklas, dia memilihku sebagai pendamping hidupnya.
Aku cuma buruh tambang.
Dia tanggalkan semua gelar keningratannya.
Dia relakan masa mudanya.
Menjadi bintang yang selalu menerangi hidupku.
Menemaniku dalam rumah sederhana ini, yang dibeli dengan upahku yang dia kumpulkan tiap harinya.
Bahkan, kadang orang tidak percaya, hanya dengan upah Rp. 70.000,00 perhari kami bisa membeli rumah di enam bulan perkawinan kami.
Sungguh hebat Istriku ini mengatur kehidupan kami.
Membantu keluargaku yang miskin, sampai menyemangati adiku yang masih sekolah.
Meski kadang aku tak tega, ketika sinar mentari membakar pipinya saat berjalan ke depan perumahan.
Malam malam panjang seprti ini, aku hanya bisa berdoa, semoga Allah bisa membalas kebaikan-nya.
Hidupku Sederhana....
Alhamdulillah.....
Akhirnya kami pindah juga ke rumah ini,
Meskipun belum jadi semua, tapi cukup layak untuk ditempati.
Sedikit lebih luas dari kontrakan kami di lembah.
Beberapa dinding bahkan belum ditutup oleh semen.
Tapi di sini kami lebih bahagia, tinggal di rumah sendiri.
Meskipun kecil, tapi membahagiakan.
Satu-satunya barang berharga di rumah ini cuma mesin jahit yang membantu istri tercinta menemani waktu siangnya.
Membantu setiap rupiah yang kuhasilkan sehingga cukup untuk menopang awal-awal rumah tangga kita.
Kala sore, saat aku pulang kerja, tidak lupa aku disambutnya dengan senyuman paling cantik dan manis di dunia, dengan segelas teh manis tanpa gula, yang sudah manis tentunya oleh sang pembuatnya.
Diceritakannya pengalaman-pengalaman dia di sekolah hari ini.
Uang yang aku peroleh hari ini, disimpannya di celengan warna hijau yang diletakkan di bawah tempat tidur kami.
Dia selalu bersyukur, dan mengatakan "Setiap keinginan selalu ada makna, setiap selalu ada asa."
Diaturnya keuangan rumah tangga ini dengan cermat dan tepat.
Insya Allah, dengan ridlo Allah, meskipun hanya buruh tambang, kami tidak pernah kekurangan.
Satu demi satu,
Tapak demi tapak kehidupan kami langkahkan.
Harta bukan segalanya dalam perjalanan kami, tapi kepercayaan, saling pengertian, saling menghargai, dan kasih sayang menjaga kita.
Akhirnya kami pindah juga ke rumah ini,
Meskipun belum jadi semua, tapi cukup layak untuk ditempati.
Sedikit lebih luas dari kontrakan kami di lembah.
Beberapa dinding bahkan belum ditutup oleh semen.
Tapi di sini kami lebih bahagia, tinggal di rumah sendiri.
Meskipun kecil, tapi membahagiakan.
Satu-satunya barang berharga di rumah ini cuma mesin jahit yang membantu istri tercinta menemani waktu siangnya.
Membantu setiap rupiah yang kuhasilkan sehingga cukup untuk menopang awal-awal rumah tangga kita.
Kala sore, saat aku pulang kerja, tidak lupa aku disambutnya dengan senyuman paling cantik dan manis di dunia, dengan segelas teh manis tanpa gula, yang sudah manis tentunya oleh sang pembuatnya.
Diceritakannya pengalaman-pengalaman dia di sekolah hari ini.
Uang yang aku peroleh hari ini, disimpannya di celengan warna hijau yang diletakkan di bawah tempat tidur kami.
Dia selalu bersyukur, dan mengatakan "Setiap keinginan selalu ada makna, setiap selalu ada asa."
Diaturnya keuangan rumah tangga ini dengan cermat dan tepat.
Insya Allah, dengan ridlo Allah, meskipun hanya buruh tambang, kami tidak pernah kekurangan.
Satu demi satu,
Tapak demi tapak kehidupan kami langkahkan.
Harta bukan segalanya dalam perjalanan kami, tapi kepercayaan, saling pengertian, saling menghargai, dan kasih sayang menjaga kita.
Senin, 12 Mei 2008
merasa lebih baik
Alhamdulillah, aq merasa lebih baik, dengan tetap bersyukur,
Meskipun diberi pacar yang sangat menjengkelkan sedunia, tapi kadang baik juga...
Sedang ga mau mikirin rencana masa depan...Karena telah diluluh lantakkan cita2 yang selama ini dijaga dan diagungkan, tak apa toh pengorbanan ini juga demi kebaikan keluarga juga.
Mau tak mau, jalani aja.... gimana lagi...
Semoga esok menjadi lebih baik...
Jika memang jodoh tak kan kemana.
Meskipun diberi pacar yang sangat menjengkelkan sedunia, tapi kadang baik juga...
Sedang ga mau mikirin rencana masa depan...Karena telah diluluh lantakkan cita2 yang selama ini dijaga dan diagungkan, tak apa toh pengorbanan ini juga demi kebaikan keluarga juga.
Mau tak mau, jalani aja.... gimana lagi...
Semoga esok menjadi lebih baik...
Jika memang jodoh tak kan kemana.
Rabu, 07 Mei 2008
nilai les
Les 2008 sesi 1 udah selesai. nIlai yang ku dapatkan cukup baik, malah sangat baik, nilai yang kudapet A semua, namun absensi cuma 71%. Huhuhu, aq pantas dijuluki sang pemalas. Insya Allah sesi 2 tidak akan sering2 bolos amin.
Semoga mas, membantu aq agar ga gampang bolos, amin.
Semoga mas, membantu aq agar ga gampang bolos, amin.
Selasa, 06 Mei 2008
Semangat ya cinta
mas, udah mulai tes lagi, semangat terus ya? apapun hasilnya yang penting udah usaha.
Senin, 05 Mei 2008
makasih cinta
mas, makasih bgt ya capek2 ke jakarta, nonstop 4 hari ga bobo. hebat....
Eh gpp kadonya jadi seperangkat keperluan kerja, tapi masih diharapkan yang sebelumnya.
Semangat yah tes nya.
lakukan yang terbaik, aq selalu mendukungmu, mari berjuang bersama.
Eh gpp kadonya jadi seperangkat keperluan kerja, tapi masih diharapkan yang sebelumnya.
Semangat yah tes nya.
lakukan yang terbaik, aq selalu mendukungmu, mari berjuang bersama.
Langganan:
Postingan (Atom)