Rabu, 30 April 2008
ga tega huhuhu
Pagi ini mas aq telp ga diangkat, ngambek ya?
maaf ya...
Rabu, 23 April 2008
Tips menjaga kelanggengan...
Rabu, 23 April 2008 | 10:35 WIB
ADA waktu untuk berkorban, ada pula waktu untuk dinikmati sendiri.
Henry A. Ozirney dalam bukunya Knot Happy: How Your Marriage Can Be (Tate Publishing & Enterprises;
1. Bersiaplah untuk berkorban.
Setiap individu yang mengikatkan diri dalam perkawinan mau tak mau harus siap berkorban bagi pasangannya. Kadang dalam masalah kecil saja, dituntut pengorbanan yang besar. Contohnya, Anda baru sampai di pintu rumah dan merasa capek, tapi suami ternyata mengeluh badannya meriang dan minta dikerokin. Tentu niat semula hendak langsung beristirahat harus langsung dikesampingkan. Pengorbanan ini Anda dahulukan karena perhatian pada suami Anda anggap jauh lebih penting daripada rasa capek. Tentu saja pengorbanan semacam ini harus datang dari kedua belah pihak. Bila salah satu bersikap egois, tentu saja dapat menjadi pemicu munculnya perasaan kesal dan diperlakukan tak adil.
2. Tetap punya waktu untuk diri sendiri.
Sangatlah menyenangkan bila Anda memiliki kegiatan atau hobi yang dapat dilakukan bersama. Tapi jangan lupa, Anda juga perlu melakukan sesuatu atau berkegiatan sendiri tanpa didampingi pasangan. Punya waktu sendiri memberi kesempatan Anda untuk berpisah sementara dengan pasangan. Di saat ini, Anda dapat dengan jernih merefleksikan kembali kehidupan cinta Anda berdua. Kemudian melakukan koreksi diri tentang hal-hal yang perlu Anda lakukan untuk meningkatkan kebahagiaan perkawinan dan menghindari kebosanan karena berduaan terus. Disamping itu, sendirian sejenak dapat dimanfaatkan untuk mengevaluasi seberapa jauh Anda kangen pada pasangan.
3. Memelihara keintiman dan romantisme.
Suami-istri yang sudah cukup lama berumah tangga kadang kurang peduli terhadap hal yang satu ini. Tak ada lagi kata-kata pujian, makan malam bersama, bahkan perhatian pun kerap jadi barang mahal. Padahal kunci hubungan yang sukses adalah melakukan hal-hal kecil yang berharga bagi pasangan. Melalui gerak tubuh, kata-kata penuh cinta dan perhatian kecil, rasa cinta dapat tetap terpelihara. Justru ungkapan emosi yang positif terhadap pasangan menjadi "tabungan" bagi hubungan emosi mereka. Jika "rekening" masing-masing sama besarnya, dijamin hubungan akan tetap berlangsung manis di masa datang. Entah sekadar memberi sekuntum bunga, mencium pipi, menggandeng tangan, saling memuji, atau berjalan-jalan menyusuri tempat-tempat romantis, akan kembali memercikkan rasa cinta kepada pasangan hidup.
4. Pandai mengatur keuangan keluarga.
Hampir sebagian besar waktu dalam keluarga dewasa ini, khususnya pasangan suami-istri muda perkotaan, adalah untuk mencari nafkah. Artinya, faktor ekonomi tak bisa dianggap remeh. Bayangkan, apa yang bakal terjadi seandainya rumah tangga tak ditopang oleh kondisi finansial yang memadai. Mengatur ekonomi keluarga secara benar juga akan memberi rasa aman dan bahagia.
5. Berbagi tugas rumah-tangga dan pengasuhan anak.
Kedua hal ini memberi kesempatan kepada pasangan untuk bekerja sebagai tim yang solid. Kegiatan membereskan rumah dan mengasuh anak dapat menjadi sarana mempererat tali perkawinan.
6. Komunikasi jujur dan terbuka.
Komunikasi merupakan salah satu pilar langgengnya hubungan suami-istri. Banyak suami-istri berkurang intensitas komunikasinya karena terlalu sibuk dengan urusan masing-masing. Padahal bagaimana komunikasi bisa terjalin mulus bila pasangan sudah tak saling menyapa. Jadi, cobalah untuk senantiasa menjaga komunikasi dengan pasangan. Luangkan waktu untuk duduk dan ngobrol bersama, sekalipun hanya 5 menit setiap hari. Sempatkan untuk meneleponnya atau mengirim SMS romantis. Sapaan "selamat pagi" atau "selamat malam" di tempat tidur juga dapat dijadikan ajang berkomunikasi. Intinya, ciptakan komunikasi sehingga masing-masing pribadi merasa dibutuhkan.
7. Jangan memendam masalah.
Sebenarnya ini merupakan bagian dari komunikasi. Namun pada intinya, seperti apa pun perasaan Anda dan pasangan, hendaknya selalu dikomunikasikan. Terutama rasa tidak suka atau yang menyinggung perasaan. Bila Anda malu atau sungkan karena khawatir mendatangkan masalah, sebenarnya Anda justru sedang menyimpan bom yang siap meledak sewaktu-waktu. Rasa marah yang terpendam juga membuat Anda berusaha menghindari satu sama lain tanpa sebab yang pasti. Jadi, serba enggak enak,
8. Sadarilah Anda berdua adalah pribadi yang berbeda.
Ini bukan hanya dalam waktu singkat lo, tapi berlangsung untuk selamanya. Jadi wajar bila ikatan perkawinan akan selalu diwarnai perselisihan akibat perbedaan. Bukan saja perbedaan pendapat, tapi juga ketidaksetujuan akibat perbedaan-perbedaan yang lain. Pasangan yang gagal dalam perkawinan umumnya menaruh harapan terlalu tinggi bahwa pasangannya akan berubah sesuai keinginan dirinya. Sementara pasangan yang perkawinannya awet umumnya lantaran menyikapi perbedaan demi perbedaan dengan bijak. Perbedaan seyogianya tak harus menghancurkan perkawinan, melainkan justru memperkaya wawasan masing-masing sambil mencari solusi terbaik dengan selalu memprioritaskan kebahagiaan perkawinan.
9. Bersikap spontan.
Kebiasaan positif ini dapat diterapkan kapan saja. Misalnya, ingin menciptakan suasana romantis, mengatur jadwal makan malam di luar, bercinta, saling memuji, memerhatikan dan lain-lain yang sifatnya kejutan. Spontanitas ini bermanfaat untuk menghindari kebosanan dalam perkawinan. Lagi pula siapa sih yang tak suka mendapat kejutan menyenangkan? Yang penting, kejutan tersebut haruslah tulus dan penuh rasa cinta.
10. Selalu mengingat hal-hal terbaik dalam diri pasangan.
Apa saja hal-hal terbaik dalam diri pasangan yang membuat Anda mengambil keputusan untuk menikah dengannya? Selalu mengingat hal-hal terbaik yang dimiliki pasangan akan selalu menuntun Anda pada sejumlah kenangan manis yang tiada habisnya. Selain akan membuatnya merasa berharga di mata Anda. Ingat, hidup perkawinan tak luput dari dinamika hidup. Segalanya bisa saja berubah. Namun alasan mengapa Anda dulu begitu mencintainya akan selalu terpatri dalam lubuk hatinya. Begitu juga sebaliknya, sehingga kedua belah pihak akan selalu bertekad untuk menjaga hal-hal berharga tadi dan mempertahankan perkawinan.
Untuk menerapkan 10 tip tadi memang tak selalu mudah, tapi percayalah kunci-kunci ini yang dapat menyelamatkan perkawinan.
Penulis : Santi Hartono
Sumber : Tabloid Nakita
Senin, 21 April 2008
Kamis, 17 April 2008
business trip itu sangat menyenangkan
Hari ini bisa sarapa bareng, marahan dikit, ke gramed, makan soto ambengan, ke matahari, nyayi, dan karena mas harus meeting sama PT Agung tendor pengadaan barang buat KPC , karena aq juga harus tutorial buat anak2 2006 jad kami berpisah sebentar...tapi ntar maen lg...
Asik...asik....
nyanyi lagi akh.
Senin, 14 April 2008
m3 murah juga
Berperan sebagai menteri perekonomian, kayaknya memang harus migrasi dari simpati ke m3...yah klo simpati dah murah lagi, mungkin akan kembali.
~makasih telah disetujuinya ide pembelian hape buat ayahanda.
Minggu, 13 April 2008
Minggu pagi....
Karena libur, tidur lagi..... (kring...kring)
Wah ada telpon.... siapa ya?
Oh, bapak mertua.
(ehem-ehem.....)
...............(ngobrol.....)
Hehehehehhehe....
Pagi-pagi bapak mertua dah nelpon.....
Sabtu, 12 April 2008
Shoping di malam minggu......
Senin bekerja.... Sabtu belanja.....
Sayang kamu.....sayangku.
Jumat, 11 April 2008
harus adil mulai sekarang
Saya tau mas juga merasa bahwa saya keterlaluan karena tidak mau berbagi perhatian mas pada orang lain bahkan pada bunda.
Saya tau banyak cinta dan kasih sayang yang telah lebih dulu hadir di lembah sungai brantas, andai dulu saya hadir pula disana pasti mas mencintai saya lebih dari sekarang.
Namun ketika harus melanjutkan komitmen ini, dan tidak ada kata menyerah dalam perjuangannya, Saya mulai mengerti sekarang bahwa komitmen kita bukan hanya berdua namun bersama dunia lereng sindoro dan lembah brantas.
Jika saya mencintai dunia sindoro yang begitu indah,sejuk, dan maka sayapun harus adil untuk mencintai lembah brantas yang memang masih terasa asing bagi saya...
Semoga Allah mempermudah saya untuk merasakan dan menikmati sejuk dan indahnya sungai brantas.
Kamis, 10 April 2008
Istriku....
Cinta itu hanya untuk kamu.
Pernikahan kita, tidak hanya untuk kita, tapi juga untuk keluarga kita.
Seminggu di lereng gunung sindoro, kemudian seminggu berikutnya di lembah sungai brantas.
Kemudian liburan berikutnya....kemudian berikutnya.
Sayangku, batu di sindoro berbeda dengan batu di sungai brantas.
Tapi batu-batu itu sama,keras dan hitam.
Di sindoro ada sungai serayu yang kecil, maka di sungai brantas ada gunung kebonrojo yang kecil.
Sayang...hidup tidak akan menjadi bahagia, kalau dalam diri kita tidak ada tunas bahagia.
Tunas bahagia itu rasa syukur, saling menghargai, cinta yang tanpa alasan, dan kerelaan untuk berbagi.
Di hari-hari mendatang, saat matahari terbit, kamu tidak sendiri.
Saat burung-burung telah pulang...ada yang menemani.
Itu tidak sehari dua hari, tapi selama kita menghabiskan umur.
Sayang.....
Lereng sindoro yang terjal, dan arus brantas yang bergolak tenang.
Matahari terbit dan menyinari keduanya.
Rabu, 09 April 2008
nabung satu-satu
Nabung cincin, nabung depisito, mei insyaAllah ada tabungan lagi...
Mari berjuang untuk itu....
oh iya, mas kan rencananya ga jadi ke KPC truz kado ultahnya apa ya?
hehehe...
ps: luv u.
Senin, 07 April 2008
mari benahi kembali
saling emosi, memenangkan ego masing2.
Mari benahi kembali hubungan indah ini...
luv u.
Selasa, 01 April 2008
kepala nyut2 pun aq masih cinta kamu
namun disela2 sibuk belajar ini, aq hanya ingin mengatakan aq masih sayang kamu. Maaf jika merasa terabaikan.
~ sangat mencintaimu.